Probolinggo-Safari Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah dhuafa, Dusun Dandan, Desa Krejengan, Kamis (18/9/2025), menjadi istimewa. Acara yang digelar oleh MWC NU Krejengan itu tercatat sebagai turba pertama Tanfidziyah dan Syuriah PCNU Kraksaan pasca Konfercab XIV beberapa waktu lalu.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan, KH Hafidzul Hakiem Noer atau Nun Hafid, menyebut Safari Maulid ini sebagai langkah awal pengurus baru untuk kembali menyapa jamaah di akar rumput. “Ini turba pertama kami pasca konferensi. NU harus hadir di tengah jamaah, tidak hanya lewat rapat dan forum resmi, tetapi juga melalui kebersamaan di acara seperti ini,” ungkapnya.
Senada dengan itu, KH Wasik Hanan selaku Syuriah PCNU terpilih juga menyampaikan kebanggaannya. “Saya turut bangga adanya gerakan MWC NU Krejengan ini, apalagi saya sendiri orang Krejengan. Semoga banyak MWC lain yang meniru. Bisa jadi setelah ini Paiton atau daerah lain ikut menggelar Safari Maulid. Saat ini baru Krejengan dan Besuk yang menunjukkan kemajuan nyata,” ujarnya.
Turba perdana PCNU Kraksaan ini sekaligus menjadi panggung sinergi dengan pemerintah dan legislatif. Hadir Wakil Bupati Probolinggo, Lora Fahmi AHZ, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Multazamudz Dzikri (Mas Azam), serta Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Abdul Basid. Mereka kompak memberikan apresiasi terhadap gerakan sosial-keagamaan NU di Krejengan.
Ketua MWC NU Krejengan, Muhammad Basith Badzali atau Gus Bebe, dalam laporannya menyampaikan capaian Koin NU yang berhasil menghimpun dana hingga Rp2,39 miliar sejak 2020. Dana itu disalurkan untuk program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan, dan bantuan dhuafa.
Safari Maulid di Krejengan bukan hanya meneguhkan tradisi NU, tetapi juga menjadi momentum konsolidasi pasca Konfercab PCNU Kraksaan. Turba perdana ini menegaskan bahwa kepengurusan baru ingin lebih dekat dengan jamaah sekaligus mendorong lahirnya model gerakan sosial yang bisa dicontoh MWC lain.