KRAKSAAN - Perayaan Malam Natal 2025 di Gereja Katolik Santo Paulus berlangsung aman, tertib, dan penuh khidmat. Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan peninjauan langsung guna memastikan pelaksanaan ibadah berjalan kondusif serta memberikan rasa aman bagi umat Katolik yang melaksanakan perayaan Natal.
Bupati Probolinggo Gus Haris menyampaikan bahwa peninjauan malam Natal merupakan agenda rutin pemerintah daerah bersama Forkopimda sebagai wujud kehadiran negara dalam menjamin kebebasan beragama dan menjaga kerukunan umat beragama. Menurutnya, Kabupaten Probolinggo diharapkan terus menjadi “rumah besar” yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya, meskipun memiliki latar belakang keyakinan dan budaya yang beragam.
“Kami bersama Forkopimda meninjau langsung kegiatan peribadatan umat Kristiani di Gereja Santo Paulus. Ini bagian dari upaya membangun semangat kebersamaan dan toleransi, agar Kabupaten Probolinggo tetap aman, tenteram, dan kondusif bagi semua,” ujar Bupati Probolinggo.
Ia menegaskan, keragaman sosial dan keagamaan di Kabupaten Probolinggo, termasuk keberadaan komunitas lintas iman, justru menjadi kekuatan yang harus dijaga bersama. Kehadiran pimpinan daerah dan aparat keamanan dalam perayaan keagamaan dinilai sebagai simbol persatuan dan penghormatan terhadap perbedaan.
Sementara itu, Romo David, selaku pemimpin Gereja Katolik Kraksaan, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian Perayaan Malam Natal 2025 berjalan dengan lancar dan khidmat. Umat Katolik dapat mengikuti ibadah dengan tenang sejak awal hingga akhir perayaan.
“Perayaan Malam Natal 2025 di Gereja Katolik Santo Paulus Kraksaan berjalan dengan baik dan kondusif. Umat bisa beribadah dengan tenang dan penuh sukacita,” ungkap Romo David.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa bahagia atas kunjungan Bupati Probolinggo bersama Forkopimda. Menurutnya, kehadiran pimpinan daerah tersebut memberikan penguatan moral bagi umat Katolik dan menegaskan bahwa mereka merupakan bagian yang diperhatikan dalam kehidupan sosial di Kabupaten Probolinggo.
“Dengan kunjungan Bapak Bupati dan Forkopimda, umat Katolik merasa semakin diteguhkan dan diperhatikan. Ini memberikan ketenangan serta semangat, khususnya dalam menjaga perdamaian, kebersamaan, dan toleransi antarumat beragama,” tambahnya.
Terkait pengamanan, Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif menegaskan bahwa pihak kepolisian bersama Forkopimda telah melaksanakan pengamanan sesuai prosedur operasional standar (SOP). Pemeriksaan dilakukan terhadap seluruh jemaat yang memasuki area gereja guna memastikan tidak ada barang berbahaya yang dibawa masuk.
“Setelah kami tinjau, perayaan Malam Natal berjalan sangat kondusif. Petugas keamanan melaksanakan pemeriksaan sesuai SOP untuk memastikan situasi aman dan terkendali,” jelas Kapolres Probolinggo.
Ia menjelaskan bahwa pada malam Natal, pengamanan difokuskan pada dua titik gereja, yakni Gereja Jawawetan dan Gereja Katolik Santo Paulus. Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru sendiri dilaksanakan selama 14 hari, terhitung sejak malam Natal hingga 2 Januari 2026.
“Pengamanan Natal dan Tahun Baru ini kami laksanakan selama 14 hari, hingga 2 Januari 2026, agar seluruh rangkaian ibadah dan perayaan di Kabupaten Probolinggo berjalan aman dan kondusif,” tegasnya.
Perayaan Natal 2025 di Gereja Katolik Santo Paulus Sidomukti Kraksaan ini menjadi cerminan harmonisasi kehidupan beragama di Kabupaten Probolinggo, di mana sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tokoh agama mampu menjaga suasana damai, toleran, dan penuh kebersamaan.(ma/su)
