PROBOLINGGO –Langkah nyata dalam menyuarakan dan menyelesaikan keluhan masyarakat ditunjukkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Rendra Hadi Kusuma. Menyikapi keresahan warga atas seringnya terjadi pemadaman listrik di berbagai wilayah, ia melakukan kunjungan langsung ke Kantor PLN Probolinggo pada Senin (12/5/2025).
Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Kepala Cabang PLN Probolinggo, Rendra (nama sesuai identitas), yang memberikan penjelasan terbuka dan komprehensif terkait kondisi sistem kelistrikan di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Penjelasan Teknis dari PLN
Dalam dialog terbuka itu, pihak PLN menjelaskan bahwa gangguan listrik yang belakangan sering terjadi dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, adanya kabel distribusi yang sudah aus dan perlu segera diganti. Kedua, faktor eksternal berupa pohon tumbang dan cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan petir yang sering kali mengganggu jaringan.
“PLN sudah menyusun langkah konkret, seperti melakukan inspeksi berkala, penggantian material jaringan yang sudah usang, hingga membangun jalur khusus untuk wilayah rawan padam,” jelas Kepala Cabang PLN.
PLN juga menyampaikan bahwa mereka akan membuka beberapa saklar dan jaringan baru, serta menyiapkan pos reaksi cepat (quick response) di titik-titik yang sering mengalami gangguan, agar petugas bisa segera menangani apabila terjadi pemadaman.
Ajakan Kolaborasi
Pihak PLN mengakui bahwa gangguan listrik tidak bisa diselesaikan secara sepihak. Diperlukan kolaborasi bersama antara PLN dan pemerintah daerah, termasuk pemerintah desa, agar permasalahan seperti vegetasi liar yang mengganggu jaringan bisa diatasi lebih sistematis.
“Kami berharap dukungan lintas sektor, mulai dari pemangkasan pohon, penertiban bangunan dekat jaringan, hingga kesadaran bersama menjaga kelistrikan. Tanpa itu, penanganan akan terus bersifat reaktif,” ujar Kepala Cabang PLN.
Rendra: Legislator Harus Turun Langsung ke Lapangan
Rendra Hadi Kusuma menyatakan bahwa kehadirannya di Kantor PLN merupakan bentuk komitmen sebagai wakil rakyat. Ia tidak ingin keluhan warga hanya menjadi catatan tanpa ada solusi nyata.
“Ini bukan soal formalitas, tapi tentang bagaimana kita benar-benar hadir untuk rakyat. Saat warga mengeluh soal listrik padam, maka tugas kami adalah memastikan ada tindak lanjut dari instansi terkait,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa tindakan seperti ini merupakan manifestasi nyata dari arahan Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo, RaFahmi Ahz, yang terus menegaskan bahwa anggota dewan harus menjadi pelayan rakyat, bukan hanya simbol kekuasaan.
“Kami di PKB diajarkan untuk turun ke bawah, menyapa rakyat, dan menyelesaikan masalahnya. Ini bagian dari khidmat politik kami kepada masyarakat,” tegas Rendra.
Tindak Lanjut dan Evaluasi
Sebagai tindak lanjut, Rendra memastikan akan terus memantau progres dari solusi yang dijanjikan PLN. Ia juga membuka ruang komunikasi bagi warga untuk terus menyampaikan keluhan, yang kemudian akan disalurkan kepada pihak terkait.
“Saya akan kawal ini. Kita tidak bisa membiarkan masyarakat terus hidup dalam ketidakpastian listrik. Apalagi listrik adalah kebutuhan dasar, baik untuk rumah tangga, pendidikan, maupun sektor ekonomi,” pungkasnya.
Catatan Redaksi:
Kehadiran langsung legislator di titik pelayanan publik menjadi contoh konkret peran wakil rakyat dalam memastikan kualitas layanan. Langkah seperti ini patut diapresiasi dan ditiru oleh daerah lain.
editor : Pricillia Mambo S.H
