Setelah air mulai surut, lumpur tebal menyelimuti area pondok serta rumah warga sekitar. Proses pembersihan langsung dilakukan dengan bantuan berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang merespons cepat dengan mendatangi lokasi untuk memberikan bantuan.
“Dua santriwati sempat mengalami syok akibat kejadian ini, namun mereka sudah mendapat penanganan medis dan kini dalam kondisi stabil,” ujar salah satu petugas kesehatan yang berada di lokasi.
Salah seorang warga yang rumahnya ikut terdampak mengatakan bahwa air sempat merendam hingga setinggi mata kaki. “Alhamdulillah, sekitar pukul 1 dini hari saya sudah bisa istirahat di tempat yang kering,” ujarnya dengan lega.
Santriwati Kehilangan Banyak Barang, Bantuan Sangat Dibutuhkan
Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid, Gus Abung, menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan mendesak bagi santriwati adalah pakaian dan perlengkapan pribadi, karena mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka saat banjir datang secara tiba-tiba.
“Untuk santri putra relatif aman karena lokasi mereka berada di dataran lebih tinggi,” ungkapnya.
Bantuan terus berdatangan, termasuk makanan yang nantinya akan digunakan untuk sahur para santri dan warga terdampak. Selain itu, BPBD dan Dinas Sosial juga turun langsung ke lokasi untuk menyalurkan bantuan serta membantu membersihkan area pondok yang masih dipenuhi lumpur.
“Tadi Pak Omar dari BPBD dan Pak Rahmad dari Dinas Sosial sudah datang sendiri ke lokasi untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar,” ujar salah satu warga yang ikut membantu proses evakuasi dan pembersihan.
Hingga larut malam, para santri masih terlihat bergotong-royong membersihkan sisa lumpur, dibantu oleh berbagai pihak, agar aktivitas di pondok bisa segera kembali normal.
