-->

Notification

×

Makroe: Kisah Cinta yang Tinggal Kenangan dalam Secangkir Kopi

Minggu, 19 Januari 2025 | Januari 19, 2025 WIB | Last Updated 2025-01-18T18:43:08Z
Makroe: Kisah Cinta yang Tinggal Kenangan dalam Secangkir Kopi

Nama Makroe kini hanya tinggal kenangan, sebuah perjalanan yang terhenti di tengah jalan. Begitu pula dengan kedai kopi yang pernah menjadi simbol perjuangan dan impian bersama, Pustaka Kopi milik Raka, yang kini sudah tutup. Namun, meskipun kedai dan brand Makroe telah berakhir, cerita antara Raka dan Rara, dua sosok yang pernah terhubung oleh impian besar, tetap membekas dalam hati.

Awal Mula: Sebuah Cinta yang Terbangun Lewat Telepon

Cerita antara Raka dan Rara dimulai dari sebuah perkenalan yang tak terduga. Mereka berdua pertama kali berkenalan lewat telepon, saat Raka tengah terpuruk dengan bisnisnya yang merosot akibat pandemi, sementara Rara sedang menyelesaikan kuliahnya di Jember. Percakapan mereka, yang mulanya hanya sekadar saling berbagi cerita, berkembang menjadi hubungan yang lebih dalam seiring berjalannya waktu. Dalam percakapan yang tak terputus, mereka saling mengenal, berbagi impian, dan merencanakan masa depan bersama.

Raka dan Rara pun mulai merencanakan untuk membuka sebuah kedai kopi, sebuah mimpi yang mereka anggap sebagai simbol dari cinta mereka. Namun, takdir ternyata memiliki rencana lain.

Pustaka Kopi: Langkah Awal Raka yang Tak Bertahan Lama

Untuk mewujudkan impian mereka, Raka pun membuka Pustaka Kopi, kedai kopi yang bekerja sama dengan pemerintah desa setempat. Kedai ini bukan hanya tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga sebagai ruang untuk pemberdayaan masyarakat dan penyebaran budaya kopi. Raka berharap ini menjadi langkah awal menuju kedai yang lebih besar, yang akan mereka bangun bersama Rara.

Sementara itu, Makroe tetap menjadi brand yang menjual kopi bubuk dan biji kopi sangrai. Meskipun kedai impian mereka belum terwujud, Raka tetap berjalan dengan semangat, menjaga Makroe tetap hidup. Namun, kenyataan hidup datang tanpa diduga.

Perpisahan yang Tak Terduga

Tak lama setelah membuka kedai, hubungan antara Raka dan Rara menghadapi ujian besar. Raka menikahi Rika, salah satu barista di kedainya, tanpa memberi tahu Rara. Kejadian ini menjadi pukulan keras bagi Rara, yang merasa kehilangan dan terluka. Ia menghilang tanpa kabar, dan Raka pun tak pernah lagi mendengar dari Rara. Rara diketahui bekerja di Malang, jauh dari jangkauan Raka.

Dengan pernikahan Raka yang terjadi begitu mendalam tanpa sepengetahuan Rara, kedai kopi yang pernah menjadi simbol cinta mereka pun tutup. Makroe, yang dulunya penuh dengan harapan dan impian, akhirnya tinggal kenangan.

Usaha Baru: Menatap Masa Depan Tanpa Rara

Kini, setelah kedai kopi dan brand Makroe berakhir, Raka memilih untuk fokus membuka usaha lain. Ia memutuskan untuk melangkah maju dan mengalihkan perhatiannya pada peluang baru, agar ia tidak terus-menerus merindukan kenangan bersama Rara yang kini tak lagi ada. Bisnis baru ini bukan hanya sekadar langkah untuk bertahan hidup, tetapi juga upaya untuk melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui.

Namun, meskipun ia berusaha menghindari kenangan itu, Rara tetap ada dalam setiap langkah Raka. Dalam setiap keputusan yang ia ambil, dalam setiap usaha yang ia bangun, ada bagian dari Rara yang tak pernah hilang dari hatinya. Kenangan tentang Rara, tawa, obrolan panjang yang dulu mereka nikmati bersama, masih terus hidup di dalam dirinya.

Makroe: Kenangan yang Tak Pernah Pudar

Makroe kini hanya sebuah nama, namun nama itu memiliki makna yang dalam bagi Raka. Nama yang dulu mengingatkan mereka pada impian yang mereka bangun bersama, kini menjadi simbol dari perjalanan cinta yang tak terwujud. Makroe adalah kenangan tentang seseorang yang begitu berarti, yang meskipun kini terpisah, tetap memiliki tempat yang abadi dalam hati.

Meskipun usaha baru kini mengisi hari-hari Raka, ia tidak bisa melupakan Rara begitu saja. Rara tetap ada dalam ingatannya, dalam setiap keputusan, dalam setiap langkah yang diambilnya. Cinta mereka mungkin sudah berakhir, tetapi kenangan itu tetap ada, seperti secangkir kopi yang tak pernah bisa dilupakan.

Raka kini menjalani hidupnya dengan cara baru, namun di dalam hatinya, Rara tetap hidup, tak terhapus oleh waktu atau jarak. Makroe mungkin sudah berakhir, namun cerita cinta mereka, meskipun tak berujung pada kedai kopi yang mereka impikan bersama, akan selalu dikenang—sebuah kisah cinta yang menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup Raka.


---
Penulis: Raka 
Editor : Abraham 
×
Berita Terbaru Update
Lapor Portal

Dukung Portal Probolinggo

QRIS Portal Probolinggo

Scan kode QRIS di atas untuk berdonasi

💸
Scan QRIS untuk Donasi

QRIS Portal Probolinggo

-->