PAITON . PortalProbolinggo.com Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kraksaan mencatatkan tonggak penting dalam sejarah kaderisasi dengan menggelar kegiatan Latihan Instruktur (Latin) dan Latihan Pelatih (Latpel) perdana. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, 18–21 Desember 2025, mengusung tema “Rebranding IPNU–IPPNU di Era Modern.”
Pelaksanaan Latin–Latpel ini menjadi yang pertama kali diselenggarakan oleh PC IPNU–IPPNU sepanjang sejarah berdirinya organisasi tersebut. Program ini dirancang sebagai penguatan sistem kaderisasi berjenjang, sekaligus upaya strategis menyiapkan sumber daya kader yang kompeten sebagai instruktur dan pelatih di tingkat cabang hingga anak cabang.
Ketua PC IPPNU Kraksaan, Komariah Banowati, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah historis dan visioner. Menurutnya, Latin–Latpel belum pernah dilaksanakan sebelumnya di tingkat cabang. Ia berharap, menjelang akhir masa kepemimpinannya, program ini dapat melahirkan kader-kader unggul yang siap mengemban peran strategis sebagai pelatih dan pemimpin masa depan IPNU–IPPNU.
“Ini adalah kegiatan perdana Latin–Latpel yang belum pernah ada sebelumnya. Harapannya, kaderisasi ini mampu mencetak calon-calon pelatih dan pemimpin baru yang akan menjaga keberlanjutan organisasi,” ujar Komariah.
Senada dengan itu, Ketua PC IPNU Kraksaan, Wahyu Alfandi Putra, menyampaikan bahwa Latin–Latpel merupakan bagian dari ikhtiar mengembalikan kejayaan IPNU–IPPNU melalui penguatan kaderisasi yang sistematis dan masif. Ia menilai, geliat kaderisasi di tingkat cabang hingga anak cabang saat ini menunjukkan tren positif.
“Kami ingin mengembalikan kejayaan IPNU. Saat ini, kaderisasi di PC IPNU–IPPNU mulai masif, bahkan di tingkat PAC sudah ada yang menyelenggarakan Lakmud (Latihan Kader Muda). Kami akan terus berupaya mencetak calon-calon pemimpin dan pelatih yang berkualitas,” tegas Wahyu.
Sementara itu, perwakilan Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Timur, Hafaz Zamani, dalam sambutannya menekankan esensi pengabdian dalam kaderisasi. Ia mengingatkan bahwa peran pelatih dan instruktur menuntut keikhlasan, termasuk kesiapan untuk bekerja di balik layar demi keberlangsungan organisasi.
“Pelatih dan instruktur harus rela tidak terkenal agar kaderisasi tetap berjalan. Di situlah nilai pengabdian diuji,” ujarnya.
Pembukaan kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh dan unsur strategis daerah, di antaranya Danramil Paiton, Bupati Probolinggo yang diwakili oleh Samsul Huda selaku Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemerintah Kabupaten Probolinggo, jajaran PC Fatayat NU, PC Muslimat NU, Majelis Alumni, serta PC GP Ansor Kraksaan yang diwakili oleh Abd. Wahid.
Prosesi pembukaan juga ditandai dengan serah terima mandat kaderisasi dari Wakil Ketua Kaderisasi PC kepada Wakil Ketua Kaderisasi PW IPPNU Jawa Timur, serta penyematan tanda peserta secara simbolis oleh PW IPNU Jawa Timur. Rangkaian simbolik ini menegaskan komitmen struktural dalam menjaga kesinambungan kaderisasi IPNU–IPPNU.
Melalui Latin–Latpel perdana ini, PC IPNU–IPPNU Kraksaan meneguhkan komitmennya untuk melakukan rebranding kaderisasi yang adaptif terhadap tantangan zaman, sekaligus memperkuat peran organisasi pelajar NU sebagai kawah candradimuka lahirnya pemimpin muda yang berintegritas, berdaya saing, dan berakar pada nilai-nilai ke-NU-an.(IN)
