-->

Notification

×

Ketegangan di Gerbang Bromo: Oknum Sopir Jeep Anarkis, Petugas TNBTS Terjebak antara SOP dan Desakan Wisatawan

Senin, 05 Mei 2025 | Mei 05, 2025 WIB | Last Updated 2025-05-04T21:06:39Z

Bromo, 4 Mei 2025 — Ketegangan memuncak di pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di wilayah Cemorolawang, pada sore hari ini. Insiden bermula saat sejumlah oknum sopir jeep wisata dan tour guide memaksa masuk ke kawasan tanpa menunjukkan tiket elektronik (barcode) resmi, padahal petugas TNBTS secara konsisten menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) bahwa tanpa barcode, pengunjung tidak diperkenankan masuk.


Kondisi semakin runyam karena arus kendaraan yang telah mengantre panjang menjadi terhambat. Petugas berupaya mengarahkan kendaraan tanpa tiket untuk memutar balik, namun banyak oknum sopir yang menolak, berdalih mengejar waktu sunrise demi memenuhi ekspektasi tamu wisatawan.


Seorang pelaku wisata yang menjadi saksi mata, namun enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa sebenarnya insiden awal sudah dapat dikendalikan. Namun, muncul upaya provokasi dari pihak tertentu yang sengaja menciptakan kemacetan guna menciptakan kesan kekacauan. “Seolah-olah tamu kecewa karena gagal melihat sunrise, padahal sebagian besar tamu justru sudah menikmati sunrise dari Seruni Point dan Metigen,” ungkapnya.


Situasi diperburuk oleh tindakan anarkis beberapa oknum sopir jeep yang diduga memaksa masuk ke Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Cemorolawang. Mereka merusak fasilitas kantor, memporak-porandakan pot bunga, bahkan dilaporkan menggembosi ban kendaraan dinas milik petugas.


Di sisi lain, petugas TNBTS menghadapi tekanan berat. Mereka tidak hanya harus menghadapi desakan pelaku wisata yang melanggar aturan, tetapi juga menjalankan tugas dalam pengawasan ketat Inspektorat Jenderal dari Jakarta, yang memastikan setiap kebijakan harus sesuai dengan ketentuan formal tanpa celah kompromi.


Tidak ada laporan dari tamu yang menuntut kompensasi, mengingat secara umum wisatawan tetap dapat menikmati pengalaman wisata, termasuk momen matahari terbit. Namun demikian, narasi yang beredar di media sosial sengaja digiring untuk membenturkan pengunjung dengan pengelola kawasan.



Catatan Portalprobolinggo :

Perlu ditegaskan bahwa tindakan oknum tidak mewakili keseluruhan komunitas sopir jeep atau pelaku wisata Bromo, yang sebagian besar bekerja profesional dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku. Portal akan terus memantau perkembangan situasi dan mendorong upaya mediasi yang solutif serta penegakan hukum terhadap pelanggaran.

×
Berita Terbaru Update
Lapor Portal

Dukung Portal Probolinggo

QRIS Portal Probolinggo

Scan kode QRIS di atas untuk berdonasi

💸
Scan QRIS untuk Donasi

QRIS Portal Probolinggo

-->