Probolinggo. Pemerintah Kabupaten Probolinggo memastikan stok beras medium aman, namun langkah percepatan distribusi tetap dilakukan untuk menjangkau masyarakat di tingkat desa. Keputusan ini diambil dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Bulog, Dinas Ketahanan Pangan (DKP), dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), Kamis (8/8/2025).
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Probolinggo, Zakki, mengungkapkan bahwa cadangan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) saat ini mencapai 90 ribu ton, cukup untuk kebutuhan di Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang selama kurang lebih dua tahun.
Harga beras SPHP dari gudang Bulog adalah Rp11.000 per kilogram, dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) maksimal Rp12.500.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Reno Handoyo, menekankan perlunya pemerataan distribusi hingga ke desa-desa.
Menurut Reno, saat ini terdapat 112 calon mitra distributor yang sedang dalam proses verifikasi oleh Bulog.
Gerakan Pangan Murah di 24 Kecamatan
Kepala DKP Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, menyebutkan bahwa secara neraca ketersediaan pangan, daerah ini aman bahkan surplus.
Program ini merupakan hasil sinergi DKP dengan Bulog dan DKUPP, difasilitasi DPRD Kabupaten Probolinggo.
Kepala DKUPP, Taufik Alami, memastikan pihaknya akan menyalurkan beras SPHP di 32 pasar tradisional mulai Sabtu.
Taufik menambahkan, koordinasi lintas instansi terus dilakukan untuk memperlancar proses distribusi dan memastikan tidak ada kendala administratif bagi mitra penyalur.
Dengan langkah ini, Pemkab Probolinggo optimistis distribusi beras akan lebih merata, harga tetap terkendali, dan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan beras medium.