portalprobolinggo.com - Struktur kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengalami perombakan signifikan setelah rapat harian Tanfidziyah menetapkan rotasi pada dua posisi strategis, yakni Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum.
Keputusan itu tertuang dalam risalah resmi yang diteken Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Pergantian ini dilakukan untuk memperkuat efektivitas manajemen organisasi sekaligus merespons sejumlah kendala administratif internal.
Dalam keputusan tersebut, Saifullah Yusuf tidak lagi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Posisinya kini digantikan oleh Dr. Amin Said Husni. Sementara itu, Gudfan Arif Ghofur juga digeser dari posisi Bendahara Umum, dengan jabatan tersebut kini diisi oleh H. Sumantri Suwarno.
Meski mengalami pergantian, keduanya tidak diberhentikan dari struktur PBNU. Mereka tetap mengemban mandat di posisi baru: Saifullah Yusuf dialihkan menjadi Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Hukum, dan Media. Sedangkan Gudfan Arif Ghofur dipercaya memimpin Bidang Kesejahteraan.
Rapat Tanfidziyah menilai perlunya penyegaran pada manajemen inti setelah muncul sejumlah hambatan terkait mekanisme publikasi keputusan dan penerbitan surat-surat administrasi. Rotasi dilakukan untuk memastikan jalannya organisasi lebih responsif, terkoordinasi, dan sesuai aturan AD/ART PBNU.
PBNU menegaskan bahwa perubahan ini merupakan langkah organisasi untuk meningkatkan profesionalitas dan mempercepat proses birokrasi, bukan bentuk sanksi terhadap pihak manapun.
Perombakan ini menandai upaya PBNU memperkuat tata kelola internal di tengah dinamika kelembagaan yang semakin kompleks. Dengan struktur baru, pimpinan berharap proses administratif maupun program-program organisasi dapat berjalan lebih efektif dan terarah.
