Probolinggo – Portal Probolinggo
Gubernur LSM LIRA Jawa Timur, Samsuddin, S.H., menyampaikan kritik tajam terhadap kekeliruan dalam dokumen awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo 2025–2029 yang sempat viral lantaran memuat konten diduga hasil copy-paste dari daerah lain. Ia menilai insiden tersebut menunjukkan minimnya keseriusan dan profesionalitas dalam penyusunan dokumen perencanaan strategis daerah.
“Ini menunjukkan bahwa pola lama masih terus dipertahankan, padahal kita sudah masuk era pemerintahan baru,” ujarnya kepada Portal Probolinggo, (5/5/2025).
Meski memaklumi bahwa Bupati terpilih baru beberapa bulan menjabat, Samsuddin menegaskan bahwa tanggung jawab utama tetap berada di tangan dinas-dinas teknis dan bidang hukum yang terlibat langsung dalam penyusunan RPJMD.
“Ini bukan semata kesalahan teknis. Ini soal mentalitas birokrasi. Masih banyak oknum yang menempati posisi tidak sesuai keahlian, hasil dari dugaan jual beli jabatan masa lalu,” katanya.
Menurutnya, kasus kekeliruan seperti ini tidak bisa dianggap sepele. Selain mempermalukan daerah, hal itu juga menghambat agenda pembenahan dan pembangunan Kabupaten Probolinggo ke depan.
“Kalau memang tidak paham, ya belajar. Kalau tidak mampu, ya harus dievaluasi. Jangan terus dibiarkan. Kalau seperti ini terus, sampai kapan pun Probolinggo tidak akan berubah,” tegas Samsuddin.
Sebagai bentuk kontrol sosial, LSM LIRA akan tetap mengawal proses revisi RPJMD dan memastikan bahwa kesalahan serupa tidak terulang di masa depan. Ia juga menyerukan kepada seluruh OPD untuk meninggalkan pola-pola lama dan mulai membangun kultur kerja yang profesional dan bertanggung jawab.
“Tempatkan orang sesuai bidangnya, bukan karena kedekatan atau transaksional. Probolinggo harus bangkit dengan cara yang benar, bukan dengan cara-cara lama yang sudah terbukti gagal,” pungkasnya.
editor :pricilia mambo