LUMAJANG — Pagi yang tenang di lereng Gunung Semeru, Selasa (10/6/2025), mendadak berubah mencekam.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali menunjukkan letupan aktivitasnya, menyemburkan kolom abu tebal setinggi 1.000 meter di atas puncak.
Mukdas Sofian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, menjadi saksi pertama yang mencatat letusan tersebut.
“Kolom abu berwarna putih kelabu dengan intensitas tebal. Arah angin membawa abu ke barat daya,” ungkapnya.
Data seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi letusan mencapai 191 detik.
Sejak awal tahun hingga pagi ini, Gunung Semeru sudah meletus sebanyak 1.799 kali.
Angka yang mencerminkan betapa dinamisnya perut bumi di kawasan itu. Meski begitu, status gunung masih ditetapkan di Level II (Waspada).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa kawasan berbahaya saat ini mencakup radius 8 kilometer dari puncak di sektor tenggara, khususnya sepanjang jalur aliran lahar Besuk Kobokan.
Warga juga diimbau tidak mendekati aliran sungai sejauh 500 meter dari tepinya, bahkan di luar zona delapan kilometer.
Awan panas guguran dan aliran lahar bisa menyebar sejauh 13 kilometer dari kawah utama.
Tak hanya itu, radius 3 kilometer dari kawah utama juga dilarang untuk aktivitas karena risiko lontaran batu pijar yang bisa mematikan.
Wilayah sekitar aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru juga masuk dalam peta potensi bahaya. PVMBG menyebut sejumlah sungai yang rawan terlanda material vulkanik seperti Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, selain Besuk Kobokan.
Cuaca ekstrem dan hujan deras bisa memperparah situasi dengan membawa lahar dingin ke pemukiman warga.
Masyarakat diminta tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. PVMBG dan BPBD Lumajang mengimbau agar warga hanya mengacu pada informasi resmi dan segera mengevakuasi diri jika situasi memburuk.
Bagi warga yang tinggal di sekitar lereng dan bantaran sungai, kini adalah waktu untuk siaga. Gunung Semeru belum tenang dan tanda-tandanya jelas: bumi masih berbicara lewat gemuruhnya.