Probolinggo, Jawa Timur – Jembatan Pajarakan yang berada di jalur utama Pantura di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, kembali mengalami kerusakan pada Sabtu pagi (5/7/2025). Kerusakan kali ini terjadi di bagian pelat lantai jembatan, menyebabkan permukaan jalan tampak tidak rata dan berlubang pada salah satu sisi. Meskipun tidak menimbulkan kemacetan panjang, kerusakan tersebut membuat seluruh pengendara yang melintas terpaksa melambatkan laju kendaraan dan ekstra hati-hati saat melewati titik jembatan yang rusak.
Berbeda dari kejadian-kejadian sebelumnya, kali ini tidak terlihat adanya tanda darurat dari warga sekitar di lokasi kerusakan. Tidak ada kayu penanda, plastik berumbai, atau rambu buatan untuk memperingatkan pengguna jalan. Hal ini dikhawatirkan berpotensi membahayakan pengendara, terutama pada malam hari atau saat hujan lebat.
Menanggapi kerusakan yang terus berulang, Ketua komisi 3 DPRD Kabupaten Probolinggo, Mochammad Al-Fatih, mendesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur untuk segera mengambil langkah perbaikan total terhadap Jembatan Pajarakan.
“Kerusakan kembali terjadi dan ini sudah berulang kali. Tidak cukup lagi tambal sulam. Harus ada pembangunan ulang secara menyeluruh,” tegas Al-Fatih, Sabtu siang (5/7).
Menurut Al-Fatih, kerusakan yang terus terjadi di titik-titik berbeda menunjukkan bahwa struktur jembatan secara keseluruhan sudah tidak layak, mengingat usianya yang sudah lebih dari 30 tahun. Ia juga menyoroti pentingnya pelebaran jembatan mengingat jalur tersebut merupakan penghubung nasional dengan lalu lintas padat dan banyak dilalui kendaraan bertonase berat.
“Jembatan ini tidak lagi sesuai dengan kebutuhan arus kendaraan saat ini. Banyak truk ODOL (Over Dimension Over Load) melintas setiap hari. Ini rawan. Jika tidak segera diperbaiki total, kita tinggal menunggu kejadian lebih serius,” ujar politisi yang akrab disapa Gus Fatih tersebut.
Jembatan Pajarakan sebelumnya sudah beberapa kali diperbaiki, termasuk pada akhir 2024 dan April 2025. Namun kerusakan baru terus muncul di lokasi berbeda, mengindikasikan bahwa solusi sementara tidak cukup untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.
Untuk itu, ketua komisi 3 DPRD Kabupaten Probolinggo meminta agar BBPJN segera melakukan evaluasi teknis menyeluruh dan menyusun perencanaan pembangunan ulang jembatan, termasuk kemungkinan pelebaran menjadi empat lajur agar sesuai dengan beban lalu lintas saat ini.
“Ini bukan lagi sekadar proyek tambal sulam, ini soal keselamatan ribuan pengguna jalan dan arus logistik nasional,” tegas Al-Fatih.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari BBPJN Jatim terkait rencana perbaikan lanjutan pasca kerusakan terbaru ini. Sementara itu, warga dan pengguna jalan berharap ada langkah cepat dari pemerintah pusat agar Jembatan Pajarakan benar-benar aman dan layak dilewati dalam jangka panjang.
pewarta : Mahfud Nurul Islam
Editor : Pricillia Mambo SH