Jakarta, PortalProbolinggo.com — Pemerintah terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional melalui langkah deregulasi kebijakan impor dan percepatan perizinan usaha. Kebijakan ini diumumkan dalam pernyataan resmi oleh Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, bersama sejumlah menteri, sebagai upaya membuka ruang bagi pelaku usaha sekaligus memperkuat sektor industri strategis nasional.
Menanggapi langkah tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kaisar Abu Hanifah, menyatakan dukungannya. Namun, ia memberikan catatan penting agar pelonggaran kebijakan impor dilakukan secara hati-hati dan selektif.
daya saing industri dalam negeri serta Menurutnya, relaksasi impor perlu disertai dengan pemetaan sektor industri yang komprehensif, terutama untuk sektor yang masih sangat bergantung pada bahan baku impor. Tanpa pemetaan yang akurat, ia khawatir akan muncul benturan antara produk dalam negeri dan barang impor yang lebih mudah masuk pasar.
Lebih jauh, politisi muda PKB ini juga mendorong pemerintah untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam perumusan kebijakan deregulasi ini. Ia menyebut pentingnya suara pelaku industri, akademisi, hingga asosiasi usaha agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar selaras dengan kondisi di lapangan.
Dukungan kritis dari legislatif diharapkan dapat menjadi penyeimbang dalam proses reformasi ekonomi. Kebijakan relaksasi impor yang diiringi langkah strategis dan terukur dipercaya mampu memperkuat struktur industri nasional serta mempercepat terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Editor : Mahfud Nurul Islam