
Probolinggo-Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Kraksaan mengecam keras aksi pengeroyokan yang menimpa Rida, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Tangerang, pada acara pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar 21 September 2025 di Masjid Nurul Islam, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Dalam insiden tersebut, Rida disebut mengalami luka fisik maupun mental, serta mendapat ancaman pembunuhan. Pengeroyokan itu diduga kuat dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Bahar bin Smith.
Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan, Zen Ubaidillah, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa tinggal diam atas peristiwa tersebut. Ia menilai kejadian itu tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan serta merusak semangat kebersamaan umat.
“Kami mengecam keras kejadian ini. Pengeroyokan dan ancaman pembunuhan adalah tindakan kriminal yang tidak boleh dibiarkan. Apalagi terjadi di tempat ibadah dan pada momentum peringatan Maulid Nabi,” tegas Zen dalam keterangan resminya, Minggu (28/9/2025).
Ansor Kraksaan juga menyayangkan lambannya proses hukum terhadap para pelaku. Menurut mereka, sudah sepekan peristiwa itu berlalu, namun belum ada tindakan nyata dari aparat kepolisian. Padahal, kejadian berlangsung di lokasi terbuka dengan keberadaan saksi dan terduga pelaku yang dinilai mudah dikenali.
“Oleh karena itu, kami mendesak Polda Metro Jaya segera mengusut tuntas, menangkap, dan menindak para pelaku sesuai hukum yang berlaku di negara ini,” lanjut Zen.
Meski demikian, Ansor Kraksaan mengimbau seluruh kader Ansor dan Banser di berbagai daerah untuk tetap tenang dan tidak bertindak main hakim sendiri. Mereka diminta mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
“Kesabaran dan kepercayaan pada hukum harus tetap dijaga. Jangan sampai tindakan emosional justru dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan,” kata Abdurrahman, Sekretaris PC GP Ansor Kota Kraksaan.
Pernyataan sikap ini dikeluarkan secara resmi di Kraksaan pada 28 September 2025 sebagai bentuk solidaritas GP Ansor Kota Kraksaan terhadap kader Banser yang menjadi korban kekerasan.
Ansor Kraksaan Kecam Pengeroyokan Anggota Banser Tangerang, Desak Polda Metro Jaya Usut Tuntas
Probolinggo – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Kraksaan mengecam keras aksi pengeroyokan yang menimpa Rida, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Tangerang, pada acara pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar 21 September 2025 di Masjid Nurul Islam, Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Dalam insiden tersebut, Rida disebut mengalami luka fisik maupun mental, serta mendapat ancaman pembunuhan. Pengeroyokan itu diduga kuat dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Bahar bin Smith.
Ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan, Zen Ubaidillah, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa tinggal diam atas peristiwa tersebut. Ia menilai kejadian itu tidak hanya melukai fisik korban, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan serta merusak semangat kebersamaan umat.
“Kami mengecam keras kejadian ini. Pengeroyokan dan ancaman pembunuhan adalah tindakan kriminal yang tidak boleh dibiarkan. Apalagi terjadi di tempat ibadah dan pada momentum peringatan Maulid Nabi,” tegas Zen dalam keterangan resminya, Minggu (28/9/2025).
Ansor Kraksaan juga menyayangkan lambannya proses hukum terhadap para pelaku. Menurut mereka, sudah sepekan peristiwa itu berlalu, namun belum ada tindakan nyata dari aparat kepolisian. Padahal, kejadian berlangsung di lokasi terbuka dengan keberadaan saksi dan terduga pelaku yang dinilai mudah dikenali.
“Oleh karena itu, kami mendesak Polda Metro Jaya segera mengusut tuntas, menangkap, dan menindak para pelaku sesuai hukum yang berlaku di negara ini,” lanjut Zen.
Meski demikian, Ansor Kraksaan mengimbau seluruh kader Ansor dan Banser di berbagai daerah untuk tetap tenang dan tidak bertindak main hakim sendiri. Mereka diminta mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
“Kesabaran dan kepercayaan pada hukum harus tetap dijaga. Jangan sampai tindakan emosional justru dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan,” kata Abdurrahman, Sekretaris PC GP Ansor Kota Kraksaan.
Pernyataan sikap ini dikeluarkan secara resmi di Kraksaan pada 28 September 2025 sebagai bentuk solidaritas GP Ansor Kota Kraksaan terhadap kader Banser yang menjadi korban kekerasan.