
Sidoarjo, 30 September 2025 — Proses evakuasi korban insiden ambruknya salah satu bagian bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berlanjut. Hingga pagi ini, tercatat sebanyak 102 orang sebagai korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan.
Kronologi Singkat
Peristiwa terjadi Senin sore (29/9/2025) ketika santri-santri sedang melaksanakan ibadah Asar di musala atau bagian bangunan asrama putra. Bangunan itu dikabarkan sedang dalam tahap pengecoran atau renovasi ketika tiba-tiba runtuh. Banyak santri yang semula berada di dalam musala langsung tertimbun reruntuhan tanpa sempat menyelamatkan diri.
Kondisi Korban & Penanganan Medis
Menurut laporan tim medis dan rumah sakit, dari total korban:
- Banyak di antaranya mengalami cedera, dari ringan hingga berat
- Beberapa korban mengalami patah tulang, cedera kepala, dan luka parah lain
- Sejumlah rumah sakit di Sidoarjo, termasuk RSUD R.T. Notopuro, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar, menangani korban.
- Ada laporan bahwa satu santri meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSI Siti Hajar.
Beberapa korban telah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan awal, sedangkan korban dengan kondisi kritis akan terus ditangani.
Upaya Evakuasi & Bantuan
Evakuasi dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan, petugas kepolisian, relawan, dan unsur medis. Alat berat telah diturunkan ke lokasi untuk membantu membuka jalur melalui reruntuhan.
Pihak pemerintah daerah dan lembaga terkait telah menyatakan turut membantu, baik dalam pendanaan pengobatan korban, penyediaan logistik, maupun pemantauan kondisi lokasi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dilaporkan telah meninjau langsung lokasi kejadian dan memastikan bahwa seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.
Tantangan & Langkah Kedepan
Evakuasi pun masih menghadapi kendala berupa reruntuhan yang tidak stabil, akses terbatas di dalam puing, serta kekhawatiran masih adanya korban yang tertinggal. Petugas terus melakukan pencarian secara sistematis agar semua korban dapat ditemukan.
Pemerintah dan dinas terkait juga akan memeriksa izin konstruksi dan kelayakan struktur bangunan tersebut. Dugaan awal menunjukkan bahwa penambahan lantai atau beban struktur tidak sesuai kapasitas pondasi yang ada, sehingga struktur menjadi rentan roboh.
Pernyataan Resmi
- Kepala Kantor SAR Surabaya menyebutkan bahwa timnya menemukan indikasi dua korban dalam keadaan selamat yang masih tertimbun sebelumnya.
- Direktur RSUD R.T. Notopuro, dr. Atok Irawan, menyebutkan bahwa sejumlah pasien menjalani operasi dan sebagian dalam observasi cedera otak ringan.
- Pihak pengasuh ponpes dan bupati Sidoarjo menegaskan bahwa pencarian korban akan dilanjutkan hingga tuntas, dan pemulihan fasilitas akan menjadi prioritas utama.
Dilansir dari Kompas.com