
PROBOLINGGO . Proses seleksi calon Direktur PDAM Tirta Argopuro menuai harapan besar dari berbagai elemen masyarakat agar benar-benar menghasilkan pemimpin yang profesional, berintegritas, dan mampu membawa perusahaan daerah tersebut keluar dari persoalan lama yang selama bertahun-tahun membelit kinerja pelayanan publik.
Panitia seleksi (Pansel) dinilai telah menunjukkan langkah awal yang positif dengan membuka proses rekrutmen secara terbuka dan kompetitif. Transparansi ini dipandang sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah daerah memiliki komitmen untuk melakukan pembenahan tata kelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara lebih serius dan bertanggung jawab.
Namun demikian, sejumlah kalangan mengingatkan bahwa kehati-hatian harus menjadi prinsip utama dalam setiap tahapan seleksi. Pansel diharapkan tidak sekadar menilai kelengkapan administrasi dan sertifikasi formal, tetapi juga menelusuri rekam jejak manajerial dan kontribusi nyata para calon terhadap kinerja perusahaan pada masa lalu. Prinsip ini menjadi penting agar PDAM tidak kembali terjebak pada pola kepemimpinan yang gagal menjawab persoalan struktural.
Sorotan khusus diarahkan pada fakta bahwa terdapat pengurus lama PDAM yang kembali mencoba mengikuti seleksi direktur. Meskipun hak setiap warga negara untuk melamar jabatan terbuka patut dihormati, publik menilai perlu ada pertimbangan objektif dan menyeluruh terhadap peran manajerial sebelumnya, terutama jika yang bersangkutan pernah berada dalam struktur kepengurusan saat kinerja perusahaan dinilai tidak optimal.
“Pembenahan PDAM tidak cukup dengan mengganti jabatan, tetapi harus memastikan bahwa orang yang dipilih benar-benar membawa paradigma baru. Jangan sampai kita mengulang kesalahan dengan memberi ruang kepemimpinan kepada figur yang secara kolektif ikut bertanggung jawab atas kinerja buruk di masa lalu,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang mengikuti perkembangan seleksi tersebut.
Dalam konteks ini, Pansel justru diharapkan tetap konsisten pada standar profesionalisme yang tinggi. Keberanian untuk menyaring secara ketat, termasuk menutup peluang bagi figur yang berpotensi mengulang kegagalan lama, akan menjadi tolok ukur keberhasilan Pansel dalam menjaga marwah seleksi dan kepentingan publik.
Masyarakat berharap proses ini menjadi momentum penting bagi PDAM Tirta Argopuro untuk benar-benar bangkit dan berbenah. Seleksi direktur bukan sekadar agenda administratif, melainkan titik krusial penentu arah perusahaan daerah dalam menjamin layanan air bersih yang berkelanjutan, sehat secara keuangan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Dengan dukungan publik dan ketegasan Pansel, PDAM Tirta Argopuro diharapkan tidak lagi “terperosok ke lubang yang sama”, melainkan melangkah ke fase baru tata kelola yang lebih profesional, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan.