PROBOLINGGO – Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI, yang meliputi Kecamatan Tongas, Lumbang, dan Sumberasih, Rendra Hadi Kusuma, S.Sos, menyampaikan sejumlah poin aspirasi masyarakat yang berhasil dihimpun selama pelaksanaan agenda Reses Tahap II Tahun 2025.
Dalam pernyataannya, Rendra yang juga duduk di Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo menekankan bahwa keluhan masyarakat umumnya tertuju pada lima sektor utama: pelayanan kesehatan, akses ketenagakerjaan, kondisi infrastruktur jalan, fasilitas pendidikan, dan perbaikan jaringan irigasi pertanian.
“Masyarakat berharap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menjadi prioritas. Jangan ada lagi perlakuan berbeda antara pasien BPJS dengan non-BPJS. Sikap ramah dan profesional dari tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit daerah sangat diharapkan warga,” ujarnya usai kegiatan reses.
Di sektor ketenagakerjaan, menurut Rendra, banyak warga mengeluhkan minimnya akses informasi terkait lowongan kerja yang tersedia. Hal ini dinilai menjadi penghambat upaya penanggulangan pengangguran.
“Masyarakat meminta agar Dinas Tenaga Kerja bisa lebih responsif dan aktif menjembatani kebutuhan pencari kerja dengan perusahaan yang ada di wilayah Probolinggo. Informasi terkait rekrutmen kerja harus diperbarui secara berkala dan disampaikan secara mudah diakses,” imbuhnya.
Sementara itu, kerusakan jalan desa dan jalan antarwilayah juga menjadi perhatian serius masyarakat. Perbaikan jalan dinilai mendesak untuk mendukung aktivitas perekonomian serta memperlancar mobilitas warga.
“Jalan-jalan yang rusak, baik itu antar desa maupun jalan kabupaten, perlu segera diperbaiki. Kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” lanjutnya.
Rendra juga menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap sarana dan prasarana pendidikan, khususnya pada sekolah negeri yang mengalami kekurangan ruang kelas dan kerusakan bangunan. Ia menambahkan bahwa kesejahteraan guru PAUD juga perlu ditingkatkan.
“Tidak sedikit sekolah negeri yang masih kekurangan fasilitas. Pemerintah harus hadir untuk menjawab persoalan ini, termasuk dengan memberikan dukungan yang adil kepada lembaga pendidikan swasta. Selain itu, guru-guru PAUD juga layak mendapat apresiasi lebih baik atas dedikasi mereka,” paparnya.
Adapun dalam sektor pertanian, Rendra menerima keluhan soal kerusakan jaringan irigasi yang menyulitkan proses pengairan lahan sawah, terutama saat musim tanam.
“Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian ekstra terhadap perbaikan irigasi agar petani tidak kesulitan dalam pengelolaan lahan mereka. Ini berkaitan langsung dengan keberlanjutan produksi pangan lokal,” tegasnya.
Menutup keterangannya, Rendra menyatakan bahwa seluruh aspirasi tersebut akan dituangkan dalam laporan resmi hasil reses dan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut.
“Semua masukan dari masyarakat akan kami sampaikan secara resmi. Kami berharap pemerintah daerah memberikan respon nyata karena ini adalah amanat langsung dari warga yang harus kita perjuangkan bersama,” tutupnya.