-->

Notification

×

Pegiat Lingkungan Nilai Banjir Probolinggo Alarm Kerusakan Hulu, Korporasi Harus Ditindak Tegas

Selasa, 23 Desember 2025 | Desember 23, 2025 WIB | Last Updated 2025-12-22T18:24:02Z

PROBOLINGGO . Banjir yang terus berulang di Kabupaten Probolinggo dinilai bukan lagi sekadar dampak curah hujan tinggi, melainkan peringatan serius atas kerusakan lingkungan di wilayah hulu. Kerusakan tersebut terutama disinyalir terjadi di kawasan lereng Gunung Argopuro dan kaki Gunung Bromo yang selama ini berfungsi sebagai daerah tangkapan air.


Hal itu disampaikan Zainal Arifin, salah satu pegiat lingkungan dari Ranger SAE Patenang, Minggu (21/12/2025).

“Banjir di Probolinggo ini bukan peristiwa biasa. Ini alarm kerusakan lingkungan di hulu. Kalau hari ini tidak ada ketegasan, dampaknya ke depan akan jauh lebih besar,” tegas Zainal.

Ia menilai, banjir bandang yang kerap terjadi di Kecamatan Tiris serta genangan rutin di wilayah hilir seperti Dringu merupakan akumulasi dari rusaknya fungsi hutan dan daerah tangkapan air. Material kayu dan batu yang terbawa arus banjir disebut sebagai indikator kuat melemahnya daya dukung kawasan hulu.

Zainal menekankan bahwa kejahatan lingkungan yang dilakukan oleh korporasi tidak boleh disamakan dengan aktivitas masyarakat kecil.

“Kalau yang merusak itu korporasi, tidak ada tawar-menawar. Daya rusaknya sangat besar karena menggunakan alat berat dan sistem industri. Itu kejahatan lingkungan dan harus ditindak tegas,” ujarnya.


Menurutnya, pendekatan berbeda perlu diterapkan kepada masyarakat yang memanfaatkan kawasan hutan untuk kebutuhan hidup.

“Masyarakat kecil masih bisa dibina dan diarahkan agar tetap menanam tanpa merusak fungsi ekologis hutan. Tapi kalau korporasi, pendekatannya harus penegakan hukum, bukan kompromi,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti maraknya tambang galian C serta alih fungsi hutan menjadi tanaman cepat panen seperti sengon dan balsa yang dinilai memperparah risiko banjir karena menurunkan daya serap air dan kestabilan tanah.

Zainal meminta pemerintah daerah dan aparat penegak hukum bersikap tegas dan konsisten dalam menjaga lingkungan.

“Tidak ada alasan pembangunan yang mengorbankan keberlanjutan. Pembangunan harus berjalan dengan prinsip berkelanjutan. Jika hari ini kita lemah, generasi berikutnya bukan menikmati alam Probolinggo, melainkan mewarisi bencana,” pungkasnya.


×
Berita Terbaru Update
Lapor Portal

Dukung Portal Probolinggo

QRIS Portal Probolinggo

Scan kode QRIS di atas untuk berdonasi

💸
Scan QRIS untuk Donasi

QRIS Portal Probolinggo

-->